Pages

Ads 468x60px

Featured Posts

Budidaya Anggur

Anggur merupakan tanaman buah berupa perrdu yang merambat. Anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah sejak 4000 SM. ...

Budidaya Tanaman Mangga Dalam Pot

Tanaman buah dalam pot (Tabulampot) Mangga termasuk eksklusif, karena relatif sulit dibuahkan.“Tak semua hobiis bisa melakukannya”. Oleh karena itu ia menjadi tabulampot kebanggaan.

Sektor Pertanian Indonesia

A.T Mosher (1968;19) mengartikan, pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. ...

Resensi Film 5cm.

Film “5 cm.” merupakan sebuah film yang diadopsi dari Novel yang berjudul sama yaitu “5 CM” karya novelist Donny Dhirgantoro. ...

Prospek Teknik Kultur Jaringan untuk Pengadaan Bibit Pisang

Pisang merupakan tanaman buah tropis yang paling digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia karena rasanya enak, nilai gizinya tinggi, relatif murah dan mudah diperoleh. ...

Rabu, 15 Mei 2013

Prospek Teknik Kultur Jaringan untuk Pengadaan Bibit Pisang





Pisang merupakan tanaman buah tropis yang paling digemari oleh sebagian besar masyarakat dunia karena rasanya enak, nilai gizinya tinggi, relatif murah dan mudah diperoleh. Menurut FAO produksi pisang dunia didominasi oleh lima negara, yaitu India, Brazil, China, Filipina, dan Equador. India menduduki peringkat pertama dengan rata-rata produksi sebesar 15,54 juta ton per tahun dan memberikan kontribusi sebesar 21,26% terhadap total produksi pisang dunia, sedangkan Indonesia menduduki peringkat keenam dengan kontribusi sekitar 6,6% dan rata-rata produksi sekitar 4,85 juta ton/tahun. Permintaan ini terus meningkat sesuai dengan meningkatnya jumlah penduduk dan taraf hidup masyarakat, sehingga pada tahun 2010 untuk kebutuhan lokal saja telah diproyeksikan sebesar 5,62 juta ton dengan rata-rata pertumbuhan 4,06%.
Meningkatnya permintaan ini mendorong para petani ataupun pelaku usaha agribisnis untuk membudidayakan pisang secara komersial pada skala usaha yang lebih luas, baik untuk memenuhi pasar lokal maupun ekspor. Pasar internasional menuntut kualitas buah yang prima dan seragam yang pada gilirannya juga sangat membutuhkan bibit unggul yang seragam dan berkualitas pula. Untuk mengatasi kondisi ini maka teknik kultur jaringan merupakan alternatif yang mempunyai prospek yang baik untuk pengadaan bibit pisang di masa sekarang dan yang akan datang.

Apakah Teknik Kultur Jaringan?

Teknik kultur jaringan tanaman adalah suatu cara menumbuhkan organ tanaman seperti tunas pucuk, batang, daun, akar, dan biji dalam suatu wadah/botol yang berisi media dalam keadaan aseptil/steril. Beberapa kegunaan dari teknik kultur jaringan adalah untuk perbanyakan tanaman, memperbaiki sifat-sifat tanaman, untuk produksi metabolit sekunder dan untuk melakukan konservasi tanaman secara in vitro. Dalam hal perbanyakan tanaman, beberapa kelebihan dapat diperoleh antara lain calon bibit dapat disimpan dalam botol secara efisien dalam penggunaan tempat dan ruang (Gambar 1), bibit dapat diproduksi dalam jumlah banyak dan seragam (Gambar 2), sehingga menghasilkan buah yang ukurannya seragam pula (Gambar 3). Selain waktunya cepat, serta bebas penyakit, bibit yang diperbanyak melalui kultur jaringan, akan mempunyai sifat yang sama dengan induknya dan tersedia sepanjang tahun. Walaupun biaya untuk peralatan, bahan kimia dan listrik relatif mahal, akan tetapi karena bibit yang diproduksi jumlahnya sangat banyak bahkan dapat mencapai jutaan, maka secara ekonomis teknik ini tetap dapat diperhitungkan. Demikian pula kelemahan lain seperti terjadinya kontaminasi dapat diatasi dengan pengelolaan yang intensif mulai dari penanganan calon bahan eksplan di rumah kaca sampai kepada penanganan subkultur yang cermat dan pengelolaan ruang media dan ruang kultur yang tepat.
Secara garis besar perbanyakan tanaman melalui kultur jaringan terdiri dari 5 tahap, yaitu (1) persiapan bahan eksplan dan media, (2) perlakuan sterilisasi dan isolasi tunas untuk bahan eksplan, (3) penanaman pada media multiplikasi tunas, (4) penanaman pada media perakaran, dan (5) aklimatisasi di rumah kaca.
  
Teknik Kultur Jaringan untuk Perbanyakan Pisang

Persiapan Bahan Eksplan dan Sterilisasi. Untuk perbanyakan bibit pisang secara cepat, sebagai bahan eksplan biasanya digunakan tunas bonggol atau tunas dari anakan yang berukuran 40-100 cm dari pohon pisang yang pernah berbuah. Eksplan yang sudah terpilih dibersihkan dan dipotong-potong kurang lebih 1 cm2 lalu rendam dengan air sabun selama 20-30 menit. Masukkan eksplan ke dalam wadah steril dan tambahkan alcohol 70%, kocok selama 3-5 menit. Setelah alcohol dibuang, rendam dalam larutan HgCl2 0,2% selama 2 menit. Lalu rendam dalam larutan chlorox 30% dan 20% masing-masing selama 5 dan 10 menit. Terakhir eksplan dibilas dengan aquades steril sebanyak 3 kali.
Penanaman pada Media Multiplikasi Tunas dan Media Perakaran. Tanam eksplan pada media dasar MS yang mengandung BAP 2-5 mg/l, sukrosa 20 g/l. Sebagai bahan pengeras diberikan agar swallow 8 g/l. Selanjutnya biakan disimpan di dalam ruang kultur dengan intensitas cahaya 800-1000 lux selama 16 jam pada temperatur 20-220oC. Pada kondisi ini tunas akan bermultiplikasi antara 3-5 kali lipat setiap bulan tergantung varietasnya, sehingga dalam satu tahun dari 1 eksplan dapat dihasilkan sekitar 125.000-6.700.000 planlet tergantung tingkat kontaminasi yang terjadi. Setelah tunas dapat dilipatgandakan maka saatnya biakan dipindahkan ke dalam media perakaran, yaitu media dasar MS yang ditambah dengan IAA 0,1-0,2 mg/l. Untuk jenis pisang tertentu seperti raja bulu dan cavendis setelah media pertunasan perlu ditransfer ke media perakaran, sedangkan pisang tanduk, raja sereh, dan kepok kuning tidak perlu ditransfer lagi karena perakarannya sudah terbentuk pada media pertunasan. Ini berarti dapat memotong satu langkah untuk langsung diaklimatisasi di rumah kaca.
Aklimatisasi di Rumah Kaca. Setelah biakan di dalam botol memiliki pertumbuhan dan perakaran yang sempurna (biasanya 8-10 bulan), maka biakan pisang sudah saatnya dikeluarkan dari botol untuk ditanam di rumah kaca. 1-2 hari sebelum ditanam di polibag sebaiknya botol sudah dipindahkan ke rumah kaca dengan tujuan penyesuaian lingkungan (hardening), kemudian bibit dikeluarkan dari botol dengan cara membersihkan di bawah air mengalir sampai tidak ada agar-agar yang melekat pada bibit. Rendam dalam larutan fungisida 2 g/l selama 5-10 menit, kemudian kering anginkan di atas kertas koran. Selanjutnya bibit ditanam pada polibag yang berisi campuran media tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1. Susun polibag secara teratur dan tutuplah polibag dengan sungkup gelas aqua untuk menjaga kelembaban lingkungan tumbuh. Pemeliharaan bibit pisang di rumah kaca memerlukan waktu 4-6 minggu sebelum siap ditanam ke lapangan atau kira-kira tinggi bibit mencapai 30-40 cm. Selanjutnya bibit pisang kultur jaringan tersebut siap ditanam pada lubang-lubang yang telah diberi pupuk kandang sebelumnya dan siap dipanen pada umur 11-14 bulan. Anakan ke-1 akan dipanen 8-10 bulan setelah panen tanaman utama, dan anakan kedua akan dipanen 8-10 bulan dari panen anakan ke 1. Jadi dalam waktu 28-30 bulan bibit pisang kultur jaringan akan dipanen 3 tanaman, yaitu 1 tanaman utama, 2 tanaman anakan (ratun). Jika pengelolaan kebun cukup baik setiap hektar dapat menghasilkan buah 70-100 ton/ha.

Source of : 

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Jl. Tentara Pelajar 3A, Bogor 16111
Telp. (0251) 8337975, 8339793; Faks. (0251) 8338820
E-mail: yati_sbudiman@yahoo.com HP: 08129366070

Rabu, 27 Maret 2013

Budidaya Anggur



Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu yang merambat. Anggur berasal dari Armenia, tetapi budidaya anggur sudah dikembangkan di Timur Tengah sejak 4000 SM. Sedangkan teknologi pengolahan anggur menjadi wine pertama kali dikembangkan orang Mesir pada 2500 SM. Dari Mesir budidaya dan teknologi pengolahan anggur masuk ke Yunani dan menyebar ke daerah Laut Hitam sampai Spanyol, Jerman, Prancis dan Austria. Sejalan dengan perjalanan Columbus anggur dari asalnya ini mulai menyebar ke Mexico, Amerika Selatan, Afrika selatan, Asia termasuk Indonesia dan Australia. Penyebaran ini juga menjadikan Anggur punya beberapa sebutan seperti Grape di Eropa dan Amerika, orang China menyebut Pu tao dan di Indonesia disebut anggur.
A. JENIS TANAMAN ANGGUR
Anggur termasuk tanaman marga Vitis. Tidak semua jenis dari marga ini dapat dimakan, yang bisa dimakan hanya dua jenis yaitu Vitis vinifera dan Vitis labrusca.
Tanaman anggur jenis Vitis vinifera mempunyai ciri :
  • Kulit tipis, rasa manis dan segar.
  • Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 300 m dari permukaan laut beriklim kering.
  • Termasuk jenis ini adalah Gros Colman, Probolinggo Biru dan Putih, Situbondo Kuning, Alphonso Lavalle dan Golden Champion.
Tanaman anggur jenis Vitis labrusca mempunya ciri :
  • Kulit tebal, rasa masam dan kurang segar.
  • Kemampuan tumbuh dari dataran rendah hingga 900 m dpl.
  • Termasuk jenis ini adalah Brilliant, Delaware, Carman, Beacon dan Isabella.
Dari kedua jenis ini yang banyak dikembangkan di Indonesia dan direkomendasi oleh Departemen Pertanian sebagai jenis unggul adalah jenis Vitis vinifera dari varietas Anggur Probolinggo Biru dan Alphonso Lavalle. Namun ada juga yang dianjurkan ditanam antara lain Gross Collman, Probolinggo Putih, Isabella, Delaware, Chifung dan Australia.
B. MANFAAT TANAMAN ANGGUR
Anggur dimanfaatkan sebagai buah segar maupun untuk diolah sebagai jadi produk lain seperti minuman fermentasi hasil perasan anggur yang mengandung alkohol biasa disebut Wine, dikeringkan menjadi kismis dan untuk keperluan industri selai dan jeli.
C. SYARAT TUMBUH TANAMAN ANGGUR
1. Iklim
  • Tanaman anggur dapat tumbuh baik di daerah dataran rendah, terutama di tepi tepi pantai, dengan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan.
  • Angin yang terlalu kencang kurang baik bagi anggur.
  • Curah hujan rata-rata 800 mm per tahun. Dan keadaan hujan yang terus menerus dapat merusak premordia/ bakal perbungaan yaitu tengah berlangsung serta dapat menimbulkan serangan hama dan penyakit.
  • Sebaiknya sinar matahari yang banyak/udara kering sangat baik bagi pertumbuhan vegetatif dan pembuahannya.
  • Suhu rata-rata maksimal siang hari 31 derajat C dan suhu rata-rata minimal malam hari 23 derajat C dengan kelembaban udara 75-80 %.
2. Media Tanam
  • Tanah yang baik untuk tanaman anggur adalah mengandung pasir, lempung berpasir, subur dan gembur, banyak mengandung humus dan hara yang dibutuhkan.
  • Derajat keasaman tanah yang cocok untuk budidaya anggur adalah 7 (netral).
3. Ketinggian Tempat
Anggur akan tumbuh baik bila ditanam antara 5-1000 m dpl atau di daerah dataran rendah. Perbedaan ketinggian akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Jenis Vitis vinifera menghendaki ketinggian 1-300 m dpl. Jenis Vitis labrusca menghendaki ketinggian 1-800 m dpl.
D. PEDOMAN BUDIDAYA
1. Pembibitan
1). Pengadaan Benih
Pengadaan benih dapat dilakukan dengan cara generatif (biji) dan vegetatif (cangkok, stek cabang, stek mata, penyambungan). Perbanyakan tanaman yang paling efektif anggur adalah dengan menggunakan stek. Bibit stek yang baik adalah :
  • Panjang stek sekitar 25 cm terdiri atas 2-3 ruas dan diambil dari pohon induk yang sudah berumur di atas satu tahun.
  • Bentuknya bulat berukuran sekitar 1 cm.
  • Kulitnya berwarna coklat muda dan cerah dengan bagian bawah kulit telah hijau, berair dan bebas dari noda-noda hitam.
  • Mata tunas sehat berukuran besar dan tampak padat. Mata tunas yang tidak sehat ukurannya kecil dan ujungnya tampak memutih seperti kapuk.
2). Teknik Penyemaian Benih
Cara generatif bibit disemai di tempat yang telah disediakan. Cara vegetatif (stek) yaitu :
  • Pembibitan dikerjakan dengan menyemaikan lebih dulu dalam pot /keranjang sempai kira-kira selama 5 hari.
  • Setelah itu dipindah ke media semai berupa campuran tanah, pupuk kandang dan pasir dengan perbandingan 1:1:1. Media semai ini berupa polybag/keranjang yang lebih besar dari tempat awal.
3). Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
  • Selama di persemaian selalu disiram dan jangan sampai tergenang.
  • Penyemaian bibit di tempat teduh dan lembab selama sekitar 2 bulan.
4). Pemindahan Bibit
  • Sekitar 2 bulan tersebut bibit sudah tumbuh dan berakar banyak siap untuk dipindah ke lapangan dengan memilih yang segar dan sehat kondisinya.
  • Penanaman dilakukan di awal musim kemarau/saat panas tertinggi.
2. Pengolahan Media Tanam
1). Persiapan
Persiapan yang perlu dilakukan adalah:
  • Menentukan lokasi penanaman.
  • Menentukan luas areal tanam.
  • Mengatur jarak tanam.
  • Membuat lubang tanam.
  • Menentukan dosis pupuk kandang yang diperlukan.
2). Pembukaan Lahan
Lahan yang digunakan dibersihkan dan tidak terlindung dari sinar matahari. Pencangkulan untuk pembuatan lubang tanam dilakukan setelah ada pengaturan jarak tanam yang sesuai dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm. Lubang dibiarkan terkena sinar matahari selama 2-4 minggu.


3). Pengapuran
Pengapuran hanya dilakukan bila pH tanah rendah/terlalu asam.
4). Pemupukan
Setelah 2-4 minggu lubang tanam diisi pupuk kandang, pasir dan tanah dengan perbandingan 2:1:1.
3. Teknik Penanaman
1). Penentuan Pola Tanam
Tanaman anggur merupakan tanaman monokultur. Pengaturan jarak tanam penting diperhatikan dan juga sesuai dengan larikan karena arah datangnya angin sangat besar pengaruhnya. Jarak tanam bisa diatur dengan pola: 3 x 3 m, 4 x 4 m, 3 x 5 m, 3 x 4 m, 4 x 5 m, 4 x 5 m, 3 x 5 m dan 4 x 6 m
Jarak tanam mempengaruhi jumlah tanaman persatuan luas :
  • 3 x 3 m untuk 1 Ha = 1.111 pohon
  • 3 x 4 m untuk 1 Ha = 833 pohon
  • 3 x 5 m untuk 1 Ha = 666 pohon
  • 4 x 4 m untuk 1 Ha = 625 pohon
  • 4 x 5 m untuk 1 Ha = 500 pohon
  • 4 x 6 m untuk 1 Ha = 416 pohon
2). Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam yang diperlukan berukuran 60 x 60 x 60 cm yang disesuaikan dengan jarak tanam, isi lubang berupa campuran tanah, pasir dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 atau 1:1:2.
3). Cara Penanaman
Penanaman bibit anggur terbaik pada saat musim kemarau, sekitar Juni dan Juli. Setiap tanaman perlu lahan 20 m² termasuk para-paranya yang harus dipersiapkan sebelum tanamannya tumbuh. Para-para ini berguna untuk merayapkan batang dan cabangnya secara mendatar pada ketinggian 2 m. Setiap
tanaman juga diberi ajir bambu untuk titian setelah bibit ditanam, agar pertumbuhannya dapat menjalar ke atas menuju para-para.
4. Pemeliharaan Tanaman
1). Penyulaman dan Penjarangan
Penyulaman hanya dilakukan bila terdapat tanaman yang tidak sehat/mati. Pengontrolan dilakukan rutin bersamaan saat penyiraman karena anggur perlu perhatian kontinyu. Penjarangan buah sangat penting karena buah yang terlalu rapat justru merusak perkembangan buah dan menurunkan kualitas buah. Dalam penjarangan buahbuah yang perlu dibuang adalah:
  • yang bertangkai panjang;
  • tidak sempurna bentuknya
  • buah yang ada di sebelah dalam;
  • buah yang terbentuk tanpa adanya persarian.
Penjarangan dilakukan dalam dua tahap, tahap satu saat umur satu bulan setelah pembungaan dan buah masih pentil, tahap dua dilakukan dua minggu setelah tahap satu dan buah sebesar biji jagung. Untuk menjaga kualitas buah, juga perlu dilakukan pembrongsongan (pembungkusan) buah. Pembungkusan dilakukan bila dalam satu dompol buah sudah ada dua atau tiga buah yang masak. Bahan yang umum dipakai bungkus adal kertas semen dan kertas koran.
2). Penyiangan
Penyiangan dilakukan bila terdapat tanaman pengganggu sekitar tanaman anggur.
3). Perempalan
  • Perempalan bentuk pada anggur dilakukan mulai tanam sampai umur 1 tahun, bertujuan untuk mendapat pertumbuhan yang baik, dengan cara membuang tunas yang tidak perlu dan membiarkan satu tunas yang baik sebagai batang pokok.
  • Perempalan untuk pembuahan dilakukan setelah anggur berumur 1 tahun.
Sebelum perempalan diperiksa dahulu dengan memotong ujung salah satu cabang, bila meneteskan air perempalan dilaksanakan, tetapi bila tidak harus ditunda. Perempalan dilakukan dengan memotong ranting-ranting, dengan meninggalkan 2-4 mata tunas dan semua daun dibuang sehingga tanaman jadi
gundul. Dalam 1 tahun dilakukan 3 kali perempalan:
  • Tahap I : Maret-April, 90-110 hari
  • Tahap II : Juli-Agustus, 90-110 hari
  • Tahap III : Nov-Des, tahap ini sering gagal
Perempalan antara bulan November-Desember, tidak memperoleh hasil. Tujuannya hanya untuk memelihara tingkat kesuburan tanaman sampai musim hujan berakhir dan tanaman tidak rusak.
4). Pemupukan
Ada dua masa pemupukan:
a) Pemupukan tanaman muda (0-1 tahun)
  • Umur 0-3 bulan, 10 gram urea, interval 10 hari
  • Umur 3-6 bulan, 15 gram urea, interval 15 hari
  • Umur 6-12 bulan, 50 gram urea
Cara pemberian dengan membuat larikan melingkar sekeliling tanaman diameter 10-20 cm sedalam 5 cm.
b) Pemupukan tanaman dewasa (1-seterusnya)
  • Umur 21 hari sebelum perempalan, 5 kaleng pupuk kandang
  • Umur 11 hari sebelum perempalan, 80 gram TSP/100 gram ZK
  • Umur 7 hari sebelum perempalan, 100 gram urea
Pupuk kandang diberikan sekali setahun, tahun kedua dosis dinaikkan jadi 10 kaleng. Pupuk buatan dinaikkan dosisnya urea 600 gram, TSP 300 gram, ZK 450 gram. Cara pemberian dengan pembuatan larikan sekitar tanaman dengan diameter 1,5 m.
Pengairan dan Penyiraman
Yang perlu diperhatikan adalah:
  • Anggur tidak tahan pada air yang tergenang.
  • Anggur butuh pengairan yang harus dilakukan mulai tanam sampai pemangkasan.
  • Menjelang pemangkasan, 3-4 minggu sebelumnya pemberian air harus dihentikan.
  • Setelah masa pemangkasan, 2-3 hari sebelumnya diberi air kembali sampai ujung ranting mengeluarkan air.
  • Pemberian dilakukan sampai buahnya hampir masak, setelah mulai tua pemberian air dihentikan supaya buah tidak pecah dan busuk.
5). Waktu Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan insektisida dilakukan sebagai pencegahan terhadap hama yang mengganggu pada anggur. Penyemprotan harus dihentikan 15 hari sebelum panen. Khusus untuk hama Phyiloxera Vitifolia digunakan insektisida Furadan 3G/Temik 1 OG.
6). Pengaturan Bunga
Setelah dua minggu pemangkasan pembuahan, cabang tersier yang baru tumbuh mengeluarkan sulur-sulur pembentukan bunga yang keluar dari mata ke 3, 4 dan 5. Bila ada cabang tersier yang tidak mengeluarkan sulur dapat diadakan pemotongan dengan meninggalkan 3 mata bertujuan untuk merangsang pertumbuhan sulur. Cabang tersier yang baru muncul disisakan satu sulur saja, agar menghasilkan dompol bunga yang besar dan buahnya bisa bermutu tinggi.
5. HAMA DAN PENYAKIT
1.) Hama
  • Phylloxera Vitifolia
Menyerang tanaman anggur baik muda maupun tua berakibat anggur jadi kering dan mati. Yang diserang adalah daun dan akar tanaman secara langsung. Gejala umum pada daun terbentuk bisul-bisul kecil dan akar membengkak seperti kutil. Hama ini menetap di bawah kulit batang yang terkelupas dan dalam jaringan akar.
  • Kumbang Apogonia destructor
Bentuk kumbang kecil dan warna hitam mengkilat. Menyerang daun anggur pada malam hari dan kumbang ini mudah tertarik oleh sinar lampu.
  • Wereng daun
Serangan wereng ini menyebabkan daun anggur berbintik putih, kemudian menjadi kuning coklat dan gugur.
  • Kutu putih
Dapat menyebabkan pucuk/tunas menjadi kerdil.
  • Ulat daun
Menyerang daun untuk dijadikan makanannya.
  • Rayap
Serangan yang paling parah bila menggerogoti akar tanaman yang masih muda sehingga membuat jadi layu dan akhirnya mati.
  • Burung, kalong, bajing dan musang
Menyerang buah yang mulai masak untuk dijadikan makanannya. Cara untuk memberantas hama anggur dilakukan dengan menyemprotkan insektisida pada bagian yang terkena serangan. Penyemprotan dilakukan secara rutin dan dihentikan menjelang masa petik. Khusus hama Phyloxera vitifolia dilakukan dengan menyiramkan insektisida di sekeliling tanaman. Penyiraman bisa dilakukan sebelum tanam, setelah tanam/setelah panen. Sedangkan untuk menanggulangi hama dari hewan besar dapat memakai jebakan.
2.) Penyakit
  • Downy Mildew (jamur)
Gejalanya daun nampak kuning bagian bawah terlihat ada tepung warna putihkuning. Daun, bunga maupun tandan muda bisa mati bila terkena penyakit ini terutama saat musim penghujan atau kelembaban yang tinggi.
  • Powdery Mildew
Pada permukaan daun terdapat bedak tipis putih kelabu. Menyerang pucuk, bunga dan buah muda bahkan dapat merusak ranting sehingga jadi kerdil dan rusak.
  • Penyakit busuk hitam
Menyebabkan buah jadi keriput, busuk dan gugur.
  • Phakospora Vitis
Daun sebelah bawah tertutup tepung berwarna orange (massa sporanya).
  • Peronospora
Bila udara terlalu lembab jamur ini menyerang daun anggur dan dapat dikenali karena spora berwarna kuning di bawah daun. Untuk memberantas penyakit anggur dilakukan dengan menyemprotkan fungisida
dengan waktu a sebelum masa berbunga, setelah berbunga dan 8-12 hari sesudah penyemprotan kedua setelah berbunga. Sedang untuk penyakit busuk hitam penyemprotan dilakukan sebelum masa berbunga, saat berbunga dan 2 minggu sebelum masa petik.
6. PANEN
1). Ciri dan Umur Panen
Umur panen anggur tergantung jenis yang ditanam, iklim dan tinggi tempat. Untuk daerah rendah umur buah 90-100 hari setelah pangkas, daerah dataran tinggi umur buah antara 105–110 hari. Tingkat kemasakan buah yang baik untuk dipanen adalah warna dalam satu tandan telah rata, butir buah mudah lepas dari tandan dan keadaan buah kenyal serta lunak.
2). Cara Panen
Cara panen dilakukan dalam cuaca yang cerah dan di pagi hari dengan pemetikan yang hati-hati (jangan sampai bedak hilang). Hasil pemetikan dimasukkan keranjang/dos karton diusahakan penempatannya tidak menumpuk, agar buah yang terletak di bawah tidak rusak dan pecah.
3). Periode Panen
Tanaman anggur dalam satu tahun mengalami dua kali panen.
4). Prakiraan Produksi
Dari areal tanaman anggur 1 ha dengan rasio jarak tanam 4 x 5, jumlah tanaman 500 batang dengan hasil panen per tahun rata-rata 7.500 kg anggur.
7. PASCAPANEN
1). Pengumpulan
Pengumpulan anggur tidak boleh ditumpuk karena dapat merusak buah dibawahnya. Hal yang penting bedak yang terdapat pada anggur dijaga agar tidak hilang.
2). Penyortiran dan Penggolongan
Penyortiran dilakukan dengan menyingkirkan buah yang rusak dan buah yang masih terlalu muda dalam satu dompolan. Kemudian anggur digolongkan menurut ukuran dompolan dan keseragaman besar buah.
3). Penyimpanan
Cara terbaik dalam penyimpanan adalah dengan memasukkan dalam ruang pendingin untuk mengurangi penguapan, tetapi cara yang mudah, ringkas dan kapasitas penyimpanan besar adalah dengan menggantung anggur untuk dianginanginkan dalam ruang yang sejuk.


4). Pengemasan dan Pengangkutan
Cara menggunakan keranjang bambu dilapisi kertas koran. cara ini kurang baik karena banyak buah yang rusak. Cara terbaik dengan menggunakan kotak kayu yang diisi dengan serbuk gergaji sehingga kerusakan buah dapat ditekan saat pengangkutan.

Budidaya Tanaman Mangga Dalam Pot




Tanaman buah dalam pot (Tabulampot) Mangga termasuk eksklusif, karena relatif sulit dibuahkan.“Tak semua hobiis bisa melakukannya”. Oleh karena itu ia menjadi tabulampot kebanggaan.

1. Varietas
Hampir semua varietas dapat dibuahkan dalam pot. Namun, masing-masing varietas mempunyai perbedaan dalam kecepatan masa berbuah, produksi buah, bentuk tajuk dan tingkat kesulitan. Sebaliknya dipilih varietas yang mudah berbuah, mudah dirawat, bertajuk kompak dan produktif. Contoh manalagi kecil, apel, nangklangwan, okyong dan namdokmai. Ini dapat dibuahkan sejak umur 2,5 tahun, selain itu jumlah buah juga relatif banyak sehingga penampilan menarik. Sedangkan arumanis, gedong, golek dan gedong gincu, baru bisa dibuahkan setelah berumur 3-4 tahun sejak okulasi. Buahnya tak sebanyak apel, manalagi kecil atau dokmai, tetapi berpenampilan yang eksotik.

2. Bahan Tanaman
Untuk mempercepat berbuah, pilih bibit hasil perbanyakan vegetatif, berukuran besar dan telah berumur 1,5-2 tahun. Diameter batang utama 4-5 cm, bentuk tajuk seimbang dengan cabang dan ranting yang kokoh serta cukup tua. Dengan kondisi itu batang cukup kuat menyangga cabang dan ranting di atasnya apabila berbuah.

3. Media Tanam
Mangga menyenangi media berstruktur remah, berbutir-butir, gembur dan kaya unsur hara. Media juga harus porous, cukup ringan agar mudah dipindahkan serta bebas dari hama dan penyakit.
Komposisi bahan yang digunakan adalah merupakan campuran dari tanah, pupuk kandang/kompos dan arang sekam dengan perbandingan 2 : 1 : 1.

4. Pot yang Digunakan
Banyak jenis pot atau wadah tanaman yang dapat dipakai. Sebaiknya pilih yang ringan, tidak mudah pecah, berbentuk normal dan serasi dengan tanaman. Dipasaran wadah yang memenuhi syarat cukup banyak, yaitu mulai dari pot plastik tahan pecah, pot semen, drum hingga pot kayu. Dasar pot harus dilubangi, ukuran lubang 1-2 cm sejumlah 4-6 buah. Selain itu agar pembuangan air lancar, pot harus memiliki kaki atau dapat juga diganjal dengan batu bata atau batako.

5. Penanaman Bibit
Mula-mula isi dasar pot dengan serutan gergaji atau pecahan batu bata/genting hingga setebal 5-10 cm. itu menjamin kelancaran drainase dan aliran udara. Setelah itu masukan campuran media kedalam pot secara merata, hingga mencapai separuh pot. Masukan tanaman setelah polibagnya dibuka, dengan posisi tanaman tepat di bagian tengah. Ruang-ruang kosong di sekeliling bola akar diisi lagi dengan media campuran sampai mendekati permukaan atas pot, usahakan bidang bekas okulasi atau sambungan masih menonjol 10-15 cm di atas permukaan media, selanjutnya siram media tanaman dengan air.

6. Pemeliharaan Tanaman
Pemeliharaan tanaman sangat penting dilakukan untuk menjamin pertumbuhan dan pembuahan mangga yaitu penyiraman, pemangkasan, pemupukan, perangsangan pembuahan dan pengendalian hama/penyakit.

Courtesy of : http://carabudidaya.com/menanam-mangga-dalam-pot/

Rabu, 13 Maret 2013

Sektor Pertanian Indonesia



1. Definisi Pertanian
A.T Mosher (1968;19) mengartikan, pertanian adalah sejenis proses produksi khas yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Kegiatan-kegiatan produksi didalam setiap usaha tani merupakan suatu bagian usaha, dimana biaya dan penerimaan adalah penting. Tumbuhan merupakan pabrik pertanian yang primer. Ia mengambil gas karbondioksida dari udara melalui daunnya. Diambilnya air dan hara kimia dari dalam tanah melalui akarnya. Dari bahan-bahan ini, dengan menggunakan sinar matahari, ia membuat biji, buah, serat dan minyak yang dapat digunakan oleh manusia. Pertumbuhan tumbuhan dan hewan liar berlangsung di alam tanpa campur tangan manusia. Beribu-ribu macam tumbuhan di berbagai bagian dunia telah mengalami evolusi sepanjang masa sebagai reaksi terhadap adanya perbedaan dalam penyinaran matahari, suhu, jumlah air atau kelembaban yang tersedia serta sifat tanah. Tiap jenis tumbuhan menghendaki syarat-syarat tersendiri terutama tumbuhnya pada musim tertentu. Tumbuhan yang tumbuh di suatu daerah menentukan jenis-jenis hewan apakah yang hidup di daerah tersebut, karena beberapa di antara hewan itu memakan tumbuhan yang terdapat di daerah tersebut, sedangkan lainnya memakan hewan lain. Sebagai akibatnya terdapatlah kombinasi tumbuhan dan hewan di berbagai dunia.Pertanian terbagi ke dalam pertanian dalam arti luas dan pertanian dalam arti sempit (Mubyarto, 1989;16-17). Pertanian dalam arti luas mencakup :


  1. Pertanian rakyat atau disebut sebagai pertanian dalam arti sempit.
  2. Perkebunan (termasuk didalamnya perkebunan rakyat atau perkebunan besar).
  3. Kehutanan.
  4. Peternakan.
  5. Perikanan (dalam perikanan dikenal pembagian lebih lanjut yaitu perikanan darat  dan perikanan laut).
Sebagaimana telah disebutkan di atas, dalam arti sempit pertanian diartikan sebagai pertanian rakyat yaitu usaha pertanian keluarga di mana diproduksinya bahan makanan utama seperti beras, palawija (jagung, kacang-kacangan dan ubi-ubian) dan tanaman-tanaman hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan. Pertanian rakyat yang merupakan usaha tani adalah sebagai istilah lawan dari perkataan “farm” dalam Bahasa Inggris.
Pertanian akan selalu memerlukan bidang permukaan bumi yang luas yang terbuka terhadap sorotan sinar matahari. Pertanian rakyat diusahakan di tanah-tanah sawah, ladang dan pekarangan. Di dalam pertanian rakyat hampir tidak ada usaha tani yang memproduksi hanya satu macam hasil saja. Dalam satu tahun petani dapat memutuskan untuk menanam tanaman bahan makanan atau tanaman perdagangan. Alasan petani untuk menanam bahan makanan terutama didasarkan atas kebutuhan makan untuk seluruh keluarga petani, sedangkan alasan menanam tanaman perdagangan didasarkan atas iklim, ada tidaknya modal, tujuan penggunaan hasil penjualan tanaman tersebut dan harapan harga.

to read complete this article, klik this link : http://caturdj.wordpress.com/sektor-pertanian/ 

Kamis, 03 Januari 2013

Resensi Film "5 cm."



Genre : Drama, Petualangan
Tanggal Rilis Perdana : 12 Desember 2012
MPAA Rating : BO (Bimbingan Orang Tua)
Durasi : 126 min.
Studio : Soraya Intercine Films

CAST & CREW

Sutradara : Rizal Mantovani
Produser : Sunil Soraya
Penulis Naskah : Donny Dhirgantoro
Pemain : 
Herjunot Ali, Fedi Nuril, Denny Sumargo, Raline Shah, Igor "Saykoji", Pevita Pearce


Film “5 cm.” merupakan sebuah film yang diadopsi dari Novel yang berjudul sama yaitu “5 CM” karya novelist Donny Dhirgantoro. Film ini disutradarai oleh Rizal Mantovani dengan menggandeng studio film kenamaan SORAYA INTERCINE FILMS. Tidak hanya Novelnya yang mendapat sambutan positif dari masyarakat dan BEST SELLER di Indonesia, Filmnya juga sukses meraih 500 ribu penonton selama lima hari pemutarannya, sejak dirilis pada 12 Desember 2012 di bioskop-bioskop seluruh Indonesia seperti Cinema 21, EMPIRE XXI, dsb.

Sinopsis 5 cm. 

Genta (Fedi Nuril), Arial (Denny Sumargo), Zafran (Herjunot Ali), Riani (Raline Shah) dan Ian (Igor "Saykoji") adalah  lima remaja yang telah menjalin persahabatan sejak mereka masih duduk dibangku sekolah. Mereka memiliki karakter dan sifat yang berbeda-beda. Zafran yang puitis, sedikit "gila", apa adanya, idealis, agak narsis, dan memiliki bakat untuk menjadi orang terkenal. Riani yang merupakan cewek cerdas, cerewet, dan mempunyai ambisi untuk cita-citanya. Genta, pria yang tidak senang mementingkan dirinya sendiri sehingga memiliki jiwa pemimpin dan mampu membuat orang lain nyaman di sekitarnya. Arial, pria ganteng dan termacho diantara pemain lainnya, hobi berolah raga, paling taat aturan, namun paling canggung kenalan dengan wanita. Ian, dia memiliki badan yang paling subur dibandingkan teman-temannya, penggemar indomie dan bola, paling telat wisuda. Ada pula Dinda yang merupakan adik dari Arial, seorang mahasiswi cantik yang sebenarnya dicintai Zafran. Suatu hari mereka berlima merasa “jenuh” dengan persahabatan mereka dan akhirnya kelimanya memutuskan untuk berpisah, tidak saling berkomunikasi satu sama lain selama tiga bulan lamanya.

Selama tiga bulan berpisah penuh kerinduan, banyak yang terjadi dalam kehidupan mereka berlima, sesuatu yang mengubah diri mereka masing-masing untuk lebih baik dalam menjalani kehidupan. Setelah tiga bulan berselang mereka berlima pun bertemu kembali dan merayakan pertemuan mereka dengan sebuah perjalanan penuh impian dan tantangan. Sebuah perjalanan hati demi mengibarkan sang saka merah putih di puncak tertinggi di pulau Jawa pada tanggal 17 Agustus. Sebuah perjalanan penuh perjuangan yang membuat mereka semakin mencintai Indonesia. Petualangan dalam kisah ini, bukanlah petualangan yang menantang adrenalin, demi melihat kebesaran sang Illahi dari atas puncak gunung. Tapi petualangan ini, juga perjalanan hati. Hati untuk mencintai persahabatan yang erat, dan hati yang mencintai negeri ini.
Segala rintangan dapat mereka hadapi, karena mereka memiliki impian. Impian yang ditaruh 5cm dari depan kening.

TRAILER 5 cm